Behavior-Based Safety atau Perilaku Berbasis Keselamatan adalah proses yang membantu karyawan mengidentifikasi dan memilih perilaku yang selamat (safe) daripada yang tidak selamat (unsafe).
Prinsip Dasar Perilaku
Keselamatan di tempat kerja adalah kombinasi dari tiga komponen terukur: orang, lingkungan mereka, dan perilaku mereka. Hanya ketika ketiga unsur ini dikombinasikan kecelakaan kerja dapat dihilangkan. Komponen orang terdiri dari: kemampuan fisik, pengalaman, dan latihan karyawan.
Lingkungan kerja meliputi: Engineering Control, Equipment/Peralatan, pelaksanaan tugas dan budaya kerja. Komponen, terakhir yang paling sering dilupakan adalah perilaku –> apa yang orang tersebut lakukan pada saat bekerja.
Behavior-Based Safety Process
Behavior-Based Safety didasarkan pada empat komponen utama:
- Pengamatan perilaku (behavioral obsevation) dan proses umpan balik;
- Tinjauan formal data observasi;
- Peningkatan tujuan,
- Penguatan untuk perbaikan dan pencapaian tujuan. Behavioral Observation and Feedback
Ini adalah salah satu komponen yang paling penting dari proses. Pengamatan memberikan langsung, informasi yang dapat diukur pada karyawan praktek bekerja yang aman .
Karyawan diamati saat melakukan tugas rutin mereka. Pengamat mendokumentasikan baik perilaku aman dan tidak aman. Karyawan tersebut kemudian diberikan umpan balik positif pada perilaku aman dan umpan balik “non-threatening” terhadap perilaku yang tidak aman. Mereka juga disediakan saran untuk mengoreksi perilaku yang tidak aman.
Tinjauan Formal Data Pengamatan (Observasi)
Data tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan peningkatan karyawan (atau departemen) dalam perilaku yang aman. Hal ini dapat dilihat sebagai persentase keseluruhan. Contoh: Jika ada 20 item pada checklist dan pekerjaan dilakukan 17 diantaranya dengan aman, maka ia akan mendapatkan skor 85% safe.
Peningkatan antara pengamatan dapat digambarkan dan ditampilkan pada karyawan untuk dilihat. Ketika grafik menunjukkan peningkatan, hal ini menjadi umpan balik penguat positif terhadap karyawan.
- Peningkatan Tujuan
- Menetapkan tujuan perbaikan meningkatkan efektivitas umpan balik dan keberhasilan proses perilaku berbasis keselamatan. Tujuan ini dapat mengambil form yang berbeda, seperti:
- 1. Persentase tujuan keselamatan
- 2. Tujuan Proses
- 3. Implementasi tujuan
- Penguatan dan Peningkatan Pencapaian Tujuan
- Manajemen harus memberikan langsung, umpan balik positif untuk memperkuat perilaku yang aman. Hadiah bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkuat pencapaian tujuan.
Hasilnya adalah: